Sabtu, 14 September 2013

RAMPANT CARIES / BABY BOTTLE CARIES



Rampant Caries / Baby Bottle Caries 
pada anak-anak. 


Rampant Caries disebut juga Baby Bottle Caries atau dalam masyarakat kita dikenal dengan istilah 'Gigis'  adalah caries yang biasa terjadi pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan menghisap susu botol hingga tertidur.

Ciri khas caries ini pada awalnya tampak adanya bercak-bercak kuning kecoklatan bahkan sampai menghitam, khususnya pada gigi-geligi depan atas. Lama kelamaan gigi-geligi yang berubah warna itu akan berlubang dan hancur dengan sendirinya serta menimbulkan rasa ngilu/ sakit gigi.

Hal ini terjadi akibat penumpukan susu pada gigi depan atas si anak yang diminum menjelang tidur bahkan sampai tertidur. Para orang tua seringkali tidak menyadari hal ini atau mungkin mereka mendapatkan kesulitan untuk membersihkan sisa susu yang masih menempel karena takut membangunkan si anak dari tidurnya.

Akibat yang ditimbulkan oleh rampant caries :

  1.  Rasa ngilu / sakit spontan pada gigi yang caries
  2. Kesulitan pengunyahan
  3. Kesulitan pengucapan kata, terutama yang mengandung huruf konsonan seperti : S, F, V, W, T dan H, sehingga kemampuan bicara terganggu. 
  4. Penampilan wajah anak yang kurang baik
Penyakit ini mengenai hampir semua kelompok sosial ekonomi. Anak-anak yang sulit tidur biasanya menjadikan botol susu sebagai kompensasi mendapatkan ketenangan. Botol susu ini biasanya selain berisi susu, bisa juga berisi cairan fermentasi karbohidrat lainnya seperti juice dan vitamin C.

Pencegahan penyakit  ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
  1.  Bersihkan gigi anak terutama bagian depan atas dengan sapu tangan / handuk kecil basah, setiap kali anak selesai menghisap botol sampai tertidur.
  2. Bila anak sudah berusia 1 tahun, hentikan kebiasaan menghisap susu dengan botol dan mulai menggantinya dengan gelas / cangkir susu. Kebanyakan bayi bisa memegang cangkir susu sejak usia 6 bulan.
  3. Batasi makan makanan yang mengandung gula dan bentuknya lengket, seperti permen, cokelat, biskuit, kue, dan lain-lain.
  4. Ganti cemilan anak dengan buah-buahan yang berserat dan banyak mengandung air seperti apel, pir, jeruk, semangka, dan lain-lain.
  5. Beri air putih pada anak setiap selesai makan apa saja (kalau bisa derngan berkumur).
  6. Ajarkan dan temani anak untuk menyikat giginya, terutama sebelum tidur malam.
  7. Biasakan anak mengunjungi dokter gigi sejak awal dan lanjutkan kunjungan berkala setiap 6 bulan sekali.
  8. Gigi anak yang sudah terlanjur mengalami caries perlu diperbaiki dengan penambalan atau pembuatan mahkota/gigi palsu anak.
Menghilangkan kebiasaan mengisap susu botol pada anak perlu dilakukan secara bertahap, dimulai dengan mengurangi jumlah kandungan gula / susu dalam botol atau mencairkan juice-nya, yang dilakukan beberapa minggu sampai akhirnya menghilangkan botolnya segera. Kemudian ajarkanlah anak dan berikanlah pengertian untuk beralih menggunakan gelas atau cangkir susu.

Biasanya para orang tua akan mengalami kesulitan dalam menghilangkan kebiasaan ini karena si anak akan tetap meminta botol susunya. Bahkan kadang mereka tidak tega untuk menghentikan kebiasaan anak menghisap botol susunya, karea dianggap ketenangan psikis anak akan terganggu.

Perasaan seperti ini perlu dipertimbangkan kembali demi kebaikan buah hati kita sendiri nantinya, khususnya demi kelangsungan kesehatan giginya.

(drg. Hellen Amalia, Sp. KGA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar